Sunday 4 August 2013

(HANYA) Mempelajari Kalkulus Dapat Mengurangi Mahasiswa Bodoh

Dulu, pada waktu awal kuliah di IT Telkom saya membuat notes mengenai kalkulus. Semakin pusingnya dengan kalkulus, semakin mudahnya jari-jari saya bergerak untuk menari di atas tatanan keyboard [asiik]. Nah buat yang sekarang sudah dan akan mengambil kalkulus silahkan disimak dibawah ini. Semoga bermanfaat! :)
Gak usah takut bagi nak nak yang sekarang sedang mempelajari kalkulus. Telah saya dapatkan beberapa fakta yang unik tentang kalkulus.
Emang sih, berbicara tentang kalkulus memang tak ada habisnya, terlalu banyak kata yang indah untuk di ucapkan untuk kalkulus, terlalu banyak rumus pula yang selalu mengukir jalannya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa hidup memang sebuah perjuangan, cinta merupakan sebuah anugerah, dan kalkulus merupakan sebuah pelajaran. Lho.. Meskipun gak nyambung, tapi itulah kalkulus. Selalu ada ketidaknyambungan di tengah kenyambungan. He..
Bagiku kalkulus dapat di ibaratkan seperti gula. Gak bermakna apabila di hidup ini gak pernah ketemu yang namanya kalkulus, dari integral (Liat satu, lipat dua, sampe tekuk tekukan), trigonometri mpe vektor. Benar-benar membuat hidup lebih hidup, stress semakin stress, dan yang susah buat jadi gila hingga gampang banget buat jadi gila. Sungguh spektakuler, bombastis, menerkam. Weh. .
 
Ada beberapa hal yang membuatku tertarik mempelajari kalkulus (bo’ong banget), dapat ku ambil kesimpulan bahwa ternyata “(HANYA) MEMPELAJARI KALKULUS DAPAT MENGURANGI MAHASISWA BODOH”. Mengapa demikian? inilah hasil penelitian saya
Mahasiswa yang bodoh ketika di beri kalkulus, ia stress, pulang ke kos gak sadar, gak tengok kanan kiri waktu nyebrang jalan, tiba-tiba mati tertabrak kendaran yang lewat. Meninggal di tempat. Dan mahasiswa bodoh berkurang..
Mahasiswa yang bodoh gak bisa ngerjain PR kalkulus. Seharian dia mengerjakan, gak inget waktu, lupa makan, jadi magh, trus tifus, habis itu karena gak makan lagi dia sampai ada infeksi di lambungnya. Harus operasi, tapi ternyata operasinya gak berhasil. Lalu ia mati. Dan mahasiswa bodoh berkurang..
Mahasiswa yang bodoh ketika mau kuis kalkulus selalu belajar dimanapun tempatnya. Di rumah, di kantin, di WC, mpe ketika jalan mereka juga belajar. Karena gak fokus ma jalan, lalu ia jatuh ke selokan. Kepalanya terbentur. Pecah. Darah kemana-mana. Karena gotnya dalam-dalam dan evakuasinya lama, Maka ia jadi gak sempet di bawa ke rumah sakit. Lalu ia meninggal. Dan mahasiswa bodoh berkurang…
Mahasiswa yang bodoh biasanya untuk mengurangi ketidakpahaman ketika pelajaran mencoba mengurangi ketidakpahaman akan kalkulus dengan memasukan pensil ke dalam mulut. Karena susahnya, maka ia memasukan pensilnya terlalu keras. Akibatnya, pensil masuk ke dalam mulut, lalu ia meninggal. Dan mahasiswa bodoh berkurang…
Mahasiswa yang bodoh biasanya ketika ada pelajaran kalkulus maka mencoba untuk membolos. Pergi ke BSM (Bandung Super Mall), BEC (Bandung Elektronik Center) atau maen-maen kemana yang arahnya gak jelas.. Karena ia terlalu senang gak masuk pelajaran kalkulus, maka ia memacu kendaraannya terlalu kencang. Lampu merah di terobosnya, nyetir pake 1 tangan, tangan kosong, pake kaki, pake mata satu, gak pake mata (lho!!). dan gak lama setelah itu ia menabrak pembatas jalan. Karena kencang maka ia terlempar sampai sejauh 100 meter. Lalu ia meninggal. Dan mahasiswa bodoh berkurang. . .
Mahasiswa yang merokok, karena menerima pelajaran kalkulus yang terlampau susah maka ia merokok lebih banyak beberapa kali lipat dari biasanya. Karena terlalu banyak hisap asap rokok maka paru-parunya menjadi bocor. Karena terlalu besar bocornya, maka ia masuk rumah sakit. Lama kelamaan ia gak kuat. Lalu akhirnya ia meninggal. Dan mahasiswa bodoh berkurang…
Karena terlalu banyak tugas kalkulus maka ia pasti tidur malam. Karena terlalu malam, ia bangun kesiangan. Gak sempat mandi. Di kampus di ledekin temen-temennya karena bau jigong dari badannya. Ia malu, lalu gak mau masuk kuliah. Karena gak sering masuk, dapet nilai E di kalkulus. Lalu ia Drop Out. Dan mahasiswa bodoh berkurang…
Itulah beberapa alasan kenapa mempelajari kalkulus terbukti ampuh mengurangi kebodohan yang ada di Indonesia. Jadi saran saya bagi Menteri Pendidikan Nasional di Indonesia, adakanlah kalkulus di setiap jurusan. Contohnya Di Kedokteran Umum. Mengapa perlu memelajari kalkulus? Karena saya pikir ketika dokter memasukan jarum suntik ke korban (kali ini saya emang sengaja mengubah pasien menjadi korban dan dokter sebagai pengeksekusinya. He) harus menggunakan perhitungan trigonometri agar cairannya tepat sasaran dan agar jarumnya gak nyampe nyentuh tulang si korban. Ya gak? #gaknyambungjuga :)
Go.. Go.. Go.. Kalkulus..
Be prepare ito get kalkulus!

sumber ini ane dapet dri teman tetangga sebelah :D

No comments:

Post a Comment

"Komentar anda menunjukkan pribadi Anda".
Silahkan tinggalkan komentar bijak yang bersifat kesan/pesan/kritik dan saran terhadap postingan!